Jumat, 29 April 2011

( Penulisan ) Evaluasi

EVALUASI. .

Tugas Akhir ini bertujuan ingin membandingkan performance antara
metode MIP dengan metode Heuristik hasil penelitian dari David HE dan Astghik
Babayan (2002). Hasil makespan dari model MIP dibandingkan dengan hasil
makespan dari model heuristik.
Metode heuristik diimplementasikan dalam bahasa pemrograman
Borland Delphi dengan pengaplikasian pada 2 kasus yang berbeda, sedangkan
untuk metode MIP diiplementasikan dalam software Lingo. Data-data yang
digunakan berasal dari data yang dibangkitkan dengan menggunakan software
excel.
Penjadwalan produksi dengan penerapan metode Heuristik akan
mencapai hasil yang mendekati optimal. Selain itu rentang variasi rata-rata
persentase selisih makespan untuk kasus pertama adalah sebesar 0,312 - 2,076.
Sedangkan untuk kasus kedua sebesar 0 - 2,293. Untuk kasus pertama metode
MIP memiliki waktu running lebih cepat jika dibandingkan metode heuristik (100
persen), dan untuk kasus kedua metode MIP memiliki waktu running yang lebih
cepat hanya sebesar 13,33 persen jika dibandingkan dengan metode heuristik.
Evaluasi heuristic : adalah panduan, prinsip umum, atau aturan yg dapat menuntun keputusan rancangan atau digunakan untuk mengkritik keputusan yg sudah di ambil.
 Discount usability testing :
Definisi

Suatu metoda [dari;ttg] biaya rendah usabilas rancang-bangun yang diusulkan oleh Jakob Nielsen yang menyatakan usabilas itu yang dilakukan sering dengan lebih sedikit peserta, dan skenario penggunaan mendasarkan hasil pengamatan menghasilkan itu hampir [sebagai/ketika] kebaikan, dan dengan ROI lebih baik manakala bandingkan dengan costlier usabilas tradisional [yang] menguji.



 Cognitive walk trough
teori itu Walkthrough metoda adalah suatu usabilas pemeriksaan metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi usabilas mengeluarkan di (dalam) suatu potongan perangkat lunak atau jaringan lokasi, memusatkan pada [atas] betapa mudah untuk para pemakai [yang] baru untuk memenuhi tugas dengan sistem itu. Sedangkan teori walkthrough task-specific, evaluasi heuristik mengambil suatu pandangan holistic untuk tidak menangkap permasalahan yang ditangkap oleh ini dan usabilas pemeriksaan metoda lain. Metoda dipakukan; berakar di (dalam) dugaan yang para pemakai [yang] secara khas menyukai untuk belajar suatu sistem [oleh/dengan] penggunaan ia/nya untuk memenuhi tugas, dibanding/bukannya, sebagai contoh, belajar suatu manual. Metoda dihargai untuk kemampuan nya untuk menghasilkan hasil [yang] dengan cepat dengan biaya rendah, [yang] terutama manakala dibandingkan ke usabilas [yang] menguji, seperti halnya kemampuan untuk [menerapkan/berlaku] metoda awal di (dalam) tahap disain, [sebelum/di depan] persandian telah genap dimulai.

 Pemodelan user
Pengguna dari sebuah aplikasi tersebut .

 Model kognitif (GOMS, CCT, Context based)
Model Kognitif adalah sebuah model yang di rancang dari cara kerja user,untuk mengetahui bagaimana user akan berinteraksi dengan interface
Komponen:
- membentuk beberapa aspek dari pemahaman user, pengetahuan, maksud dan pemrosesan
- beragam dalam level representasi :
rencana dan pemecahan masalah tingkat tinggi, sampai ke aksi motorik tingkat rendah (mis: keypress)
GOMS (Goals, Operators, Methods, Selection) Rules (dikembangkan oleh Card,Moran dan Newell)

• Goal / Tujuan : status terakhir yang ingin dicapai, kemudian uraikan dalam sub tujuan.
• Operator : aksi pada tingkat paling rendah (untuk menjalankan suatu kegiatan); misal: press key, drag mouse, memindahkan pointer
• Methods: urutan operator (prosedur) untuk menuntaskan suatu tujuan (satu atau lebih)

contoh: Memilih kalimat gerakkan mouse ke awal kata, press mouse, tarik ke akhir kata, lepaskan mouse
• Selection Rules:
- dipakai ketika ada pilihan cara
- ujicoba GOMS untuk memperkirakan metode mana yang digunakan
Contoh: dapat menghapus sebuah kata baik dengan cara ctrl-X ataupun melalui menu tertentu.

Prosedur GOMS:
- menganalisa urutan langkah
- perkirakan durasi tiap langkah dan akhirnya total waktu keseluruhan langkah.
Analisa digunakan untuk menentukan jalur critical, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas)
Batasan:
- GOMS bukan untuk tugas-tugas dimana langkahlangkahnya kurang dipahami
- bukan untuk user awam/ tidak berpengalaman.
Varian GOMS :
GOMS seringkali digabungkan dengan Keystroke Level Analysis (KLM)
KLM : hanya dapat menganalisa step seperti keypress, pergerakan mouse; (GOMS tingkat rendah)


Cognitive Complexity Theory (CCT)

Cognitive Complexity Theory (CCT) yang diperkenalkan oleh Kieras dan
Polson ini dimulai dengan premis dasar dekomposisi tujuan dari GOMS dan
disempurnakan modelnya agar lebih dapat diprediksi. CCT memiliki dua
deskripsi paralel, satu adalah tujuan user dan yang lainnya adalah sistem
komputer atau disebut device pada CCT. Deskripsi tujuan user berdasarkan hirarki tujuan yang mirip dengan GOMS, tetapi diekspresikan menggunakan production rules. Production rules merupakan sekumpulan aturan dengan bentuk :

If kondisi then aksi


Dengan kondisi adalah pernyataan tentang isi memori kerja. Jika kondisi
bernilai benar maka production rule dijalankan. Sedangkan aksi dapat terdiri dari satu atau lebih aksi elementer yang mungkin mengubah memori kerja atau berupa aksi eksternal seperti keystroke. Sebagai contoh adalah tugas editing menggunakan editor ‘vi’ UNIX untuk mengoreksi spasi antar kata.

Production rules CCT:

(SELECT-INSERT-SPACE
IF (AND (TEST-GOAL perform unit task)
( TEST-TEXT task is insert space)
(NOT (TEST-GOAL insert space))
(NOT (TEST-NOTE executing insert space)))
THEN ( (ADD-GOAL insert space)
(ADD-NOTE executing insert space)
(LOOK-TEXT task is at %LINE %COL)))

(INSERT-SPACE-DONE
IF (AND (TEST-GOAL perform unit task)
(TEST-NOTE executing insert space)
(NOT (TEST-GOAL insert space)))
THEN ( (DELETE-NOTE executing insert space)
(DELETE-GOAL perform unit task)
(UNBIND %LINE %COL))

(INSERT-SPACE-1
IF (AND (TEST-GOAL insert space)
(NOT (TEST-GOAL move cursor))
(NOT (TEST-CURSOR %LINE %COL)))
THEN ( (ADD-GOAL move cursor to %LINE %COL)))

(INSERT-SPACE-2
IF (AND (TEST-GOAL insert space)
(TEST-CURSOR %LINE %COL))
THEN ( (DO-KEYSTROKE ‘I’)
(DO-KEYSTROKE SPACE)
(DO-KEYSTROKE ESC)
(DELETE-GOAL insert space)))

Untuk mengetahui cara kerja rules, anggap user baru saja melihat
karakter yang salah dan isi dari memori kerja adalah :
(GOAL perform unit task)
(TEXT task is insert space)
(TEXT task is at 5 23)
(CURSOR 8 7)

Melihat pada empat rule yang ada (SELECT-INSERT-SPACE, INSERT-
SPACE-DONE, INSERT-SPACE-1, INSERT-SPACE-2) maka hanya SELECT-
INSERT-SPACE yang dipenuhi, sehingga isi memori kerja setelah rule tersebut
dijalankan adalah :
(GOAL perform unit task)
(TEXT task is insert space)
(TEXT task is at 5 23)
(NOTE executing insert space)
(GOAL insert space)
(LINE 5)
(COL 23)
(CURSOR 8 7)

Kemudian dijalankan berturut-turut rule INSERT-SPACE-1, INSERT-SPACE-2,
dan INSERT-SPACE-DONE hingga tugas mengoreksi spasi dapat
diselesaikan.
Rule dalam CCT tidak selalu merepresentasikan kinerja yang bebas dari
kesalahan (error). Aturan tersebut dapat digunakan untuk menerangkan
fenomena error meskipun tidak dapat memprediksikannya. Sebagai contoh rule
INSERT-SPACE-2 untuk menyisipkan spasi tidak mengecek modus editor yang
sedang digunakan.
Rule CCT dapat menggambarkan rencana (plan) yang kompleks
dibandingkan dengan hirarki sekuensial pada GOMS. Aktifitas yang kontinyu
dari semua production rule memungkinkan untuk merepresentasikan rencana
yang berkesinambungan. Sebagai contoh, pada CCT dapat dibuat satu set
production rule untuk menulis sebuah buku dan satu set lainnya untuk membuat
teh. Kedua jenis production rule ini dapat aktif secara simultan sehingga
memungkinkan si penulis menulis buku sambil minum teh.


Secara umum, semakin banyak production rules dalam CCT semakin
sulit suatu interface untuk dipelajari. Selain itu terdapat beberapa masalah pada
CCT, yaitu :
• Semakin detail deskripsinya, size deskripsi dari satu bagian interface dapat
menjadi sangat besar. Lebih jauh, dimungkinkan terdapat beberapa cara
untuk merepresentasikan perilakuk user dan interace yang sama sehingga
mengakibatkan perbedaan hasil pengukuran.
• Pemilihan notasi yang digunakan. Muncul pertanyaan kapan notasi tertentu
yang dipilih menjadi suatu hal yang penting / kritis. Sesorang dapat saja
memilih untuk merepresentasikan sistem dengan notasi yang berbeda.
Notasi yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan pengukuran.
Contoh: pada deskripsi sebelumnya (NOTE executing insert space) hanya
digunakan untuk membuat rule INSERT-SPACE-DONE dijalankan pada
waktu yang tepat. Disini tidak jelas sama sekali signifikansi kognitifnya.
• CCT adalah alat perekayasaan (engineering tool) dengan pengukuran
kemudahan dipelajari (learnability) dan tingkat kesulitan (difficulty) secara
garis besar digabung dengan dekripsi detail dari perilaku (behaviour) user.


 Interpretive Evaluation:

Ethnography (studi dan sistematik tentang budaya
manusia)

- Penelitian kontekstual
- Studi lapangan
- Studi observasi

Obyektifitas:
- Memahami user
memahami tujuan dan nilai
memahami interaksi individu dan group dalam suatu
budaya
memperbaiki sistem bila ada masalah pada cara yang
digunakan saat itu
Teknik : Observasi personal, Audio/video recording,
Interview
Observasi : Mengamati user dan lingkungan secara teliti,
coba untuk gambarkan aktifitas tsb kepada seseorang
yang belum pernah melihat aktifitas sebelumnya.
Hal yang menarik untuk diuji:
kegiatan individual dan group, budaya yg mempengaruhi
kerja, aspek eksplisit dan implisit pada kerja;
misal: lingkungan kerja kantor
Penting pada interview : buat rencana tanya jawab, tetap
spesifik, buat interpretasi yang sama dengan user,
rekam interview.

0 komentar:

Posting Komentar